Minggu, 28 Februari 2010

layarkan perahu cintamu ke pulau pernikahan

Cinta itu indah...
Dzatnya (cinta) selembut pasir putih alami di pinggiran pantai
atau selembut kain sutera asli
yang benangnya di ambil dari sawang laba laba dari syurga
lau di anyam oleh bidadari bidadari jelita nan rupawan
geraknya (cinta) mengalun indah dengan sentuhan sihir
menggemakan suara gemericik air di hening shubuh
Ruhnya (cinta) bagaikan angin sepoi sepoi dingin
saat bulan purnama sempurna pada tanggal lima belas
hingga cinta masuk ke ruang hati tanpa kita sadari
tanpa mengetuk pintu, tanpa permisi dan tanpa salam
menembus lewati bilik bilik jendela hati
lalu menaburkan beribu ribu macam bunga beraroma wangi,
menyejukkan dan menghangatkan jiwa..

Begitulah pengembaraan cinta di antara anak anak manusia...
sesudah itu.....
aku tak bisa menebak dan memastikan apakah orang orang yang sedang di mabuk cinta akan bersenang senang dengan perasaan cintanya
ataukah malah menderiita lalu menjelma menjadi duka nestapa, karena mungkin orang yang di kasihinya hidup dan bersanding dengan orang lain sehingga harapannya telah terbeli oleh waktu
atau karena rasa cintanya tumbuh di semak semak belukar beracun berbau busuk dan berduri, yang durinya selalu menancap rasa sakit di dada lalu mendebur debur nista di hati
dengan kata lain: perasaan cintanya terbentur oleh pagar larangan keislaman.

Maka dari itu temanku...
tahan rasa cinta itu.. tunggulah hingga saatnya bersemi..
yaitu dalam ikatan pernikahan yang suci di halalkan
layarkan perahu cintamu ke pulau pernikahan
niscaya disana akan kau dapati bintang bintang bintang indah mempesona
lalu kau petik dengan mesra satu persatu tanpa rasa gemetar
karena tak ada lagi petir`dan guntur yang meyambar
kemudian di sana juga kau bisa menjelajahi samudera keindahan yang membentang luas
serta menyelam dalamnya lautan kasih bersama putri malu atau bersama pangeran gagah

bukankah selama ini kita merindukan sesuatu yang di rindu riindukan di dunia ini..
mereguk cinta untuk merasai kebahagiaan
ketahuilaah...karena merasakan cinta tak selamanya sebuah derita
ada saatnya cinta berbahagia
salah kalau orang beranggapan bAhwa cinta hanya sebuah derita
seperti apa yang dikatakan oleh si Pat Kai ( dalam serial film kera sakti )
ia selalu berucap; "dari dulu beginilah cinta, deritanya tiada akhir''

mari sama sama kita bantah perkataan semacam itu
dengan mengganti "deritanya akan segera berakhir"
sungguh!!! tak lama lagi derita itu akan padam,
menuju cahaya kunang kunang
yang cahayanya membias ke relung hati lalu mendamaikan

layaknya berpuasa, menahan sesuatu itu menyakitkan..
tapi ingatlah nanti ada saatnya berbuka penuh kenikmatan
dengan sup kaldu atau sayur lodeh.
sama halnya seperti pernikahan......
ada saatnya menahan nahan nafsu cinta sepanjang hari
tapi pada akhirnya ada saatnya juga
berbuka dengan penuh keterkejutan: mencicipi surga dunia
yang menjadi shodaqoh berpahala di malam Zafaf. ( ghufron Faza )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar